Kemarau panjang menyebabkan kekeringan yang membuat masyarakat kesulitan air bersih.
Pemerintah melalui lembaga terkait memberikan bantuan air bersih ke beberapa wilayah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur membantu air bersih.
Serta logistik bagi warga di sejumlah daerah di Jawa Timur, salah satunya di Desa Kunjorowesi, Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto bersama Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yoi Afrida di Kota Mojokerto, Selasa, mengatakan.
Sedikitnya 4.937 jiwa atau 1.556 kepala keluarga warga Desa Kunjorowesi yang tersebar di Dusun Kandangan dan Dusun Kunjoro menerima bantuan air bersih.
Selain bantuan air bersih, BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan logistik penanganan kekeringan.
Berupa tandon berkapasitas 1.200 liter sebanyak 20 unit, tandon lipat 10 unit, terpal 100 lembar, dan jerigen sebanyak 200 unit.
“Bantuan ini tidak hanya untuk masyarakat Kunjorowesi saja, namun juga diberikan kepada warga Desa Manduro Mangung Gajah, Ngoro dan Desa Duyung Trawas, yang keduanya juga mengalami kekeringan,” ujarnya.
Ia mengatakan, kekeringan di Desa Kunjorowesi ini sudah berlangsung setiap tahun.
Selama ini BPBD Kabupaten Mojokerto juga telah melakukan pemberian air bersih dengan anggaran yang dimiliki.
“Saat ini kami mendukung dari anggaran yang ada di provinsi. Alhamdulillah, kami juga memberikan bantuan tandon, tandon lipat, terpal dan jerigen,” tuturnya.
Selain bantuan air bersih, BPBD Jatim bersama BPBD Kabupaten Mojokerto juga terus berupaya mencari solusi penanganan kekeringan.
Yang melanda Desa Kunjorowesi secara permanen, dengan melibatkan kalangan perguruan tinggi.
“Beberapa upaya sebetulnya sudah pernah dilakukan, namun belum berhasil. Rencananya, kita akan terus berikhtiar mencari solusi lainnya,” katanya.