“Persahabatan itu lebih dari sekadar teman. Kita ada satu sama lain dalam susah dan senang, membantu tanpa diminta, bahkan saling melengkapi.”
( Kholid Rosyidi M. N )

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Di sebuah kota kecil yang terletak di pesisir Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Jember, terdapat sekelompok anak SMANegeri 1 Kalisat yang sangat akrab satu sama lain. Mereka adalah sekelompok pelajar dari kelas IPA 3 yang memanggil diri mereka KOLAT (Kolaborasi Arek IPA 3). Meski kehidupan SMA mereka penuh dengan tugas, ujian, dan persaingan akademik, mereka selalu menjaga kebersamaan, terutama dalam hal silaturahmi.

Seperti siswa pada umumnya, KOLAT memiliki keunikan dalam persahabatan mereka. Setiap minggu, mereka selalu menyempatkan diri untuk berkumpul, berbagi cerita, dan tentu saja menikmati momen-momen kebersamaan. Mereka tak hanya terbatas pada kegiatan belajar, tetapi juga saling mendukung dalam segala hal, dari masalah keluarga hingga cerita cinta yang selalu mengundang tawa.

Setelah puluhan tahun lulus sekolah ada kegiatan rutin yang dilakukan menjelang bulan Ramadan, pada tahun 2025 ini kami memutuskan untuk mengadakan acara buka bersama di rumah Desi Ika, yang beralamat di Kebonsari, Jember. Biasanya sejak lulus sekolah tahun 2005 kami selalu menjalankan ritual buka bersama di rumah mbak Elis pemilik Cahaya Catering di Ajung Kalisat.

Meskipun sederhana namun pertemuan ini sangat penuh dengan kehangatan sekaligus waktu yang pas untuk berkumpul. Desi Ika sebagai tuan rumah, sudah menyiapkan segala sesuatunya dengan penuh semangat. Mereka tak ingin momen buka bersama ini sekadar menjadi tradisi, tetapi juga sebuah bentuk rasa syukur atas persahabatan yang telah mereka jalani selama ini.

Pada hari yang telah ditentukan yakni hari Rabu tanggal 26 Maret 2025 anggota KOLAT pun mulai berdatangan. Setiap orang membawa sesuatu, baik itu makanan ataupun cerita lucu yang selalu membuat suasana menjadi riuh dengan tawa.

Setibanya di rumah Desi, mereka langsung disambut dengan senyuman hangat. “Akhirnya kumpul juga KOLAT!” ujar Desi dengan semangat. Mereka semua duduk  dan berkumpul untuk menunggu berbuka puasa kemudian menyantap hidangan yang telah disiapkan sambil berbicara tentang berbagai hal.

Namun, yang paling berkesan malam itu adalah ketika mereka semua duduk bersama setelah makan malam. Desi, yang selama ini pendiam, memulai percakapan dengan sebuah pertanyaan yang membuat mereka terdiam sejenak.

 

KOLAT itu bukan hanya sebuah kelompok belajar, tapi kita juga sudah seperti keluarga. Kita sudah melalui banyak hal bersama.”

 

Mereka pun tertawa bersama, merasakan kehangatan yang lebih dari sekadar makanan. Kebersamaan yang tercipta dari hari-hari yang dilalui bersama, mulai dari ujian hingga momen-momen kecil seperti ini, adalah bukti betapa kuatnya ikatan persahabatan mereka.

Setelah selesai berbuka bersama, mereka melanjutkan acara dengan saling bertukar hadiah kecil, yang masing-masing memiliki makna tersendiri.

Malam itu, mereka menghabiskan waktu dengan bercanda, berbagi cerita, dan berjanji untuk selalu menjaga silaturahmi meskipun sudah lama lulus, jalan hidup mereka mungkin akan membawa mereka ke tempat yang berbeda. Namun, mereka yakin persahabatan KOLAT akan tetap kuat, seperti kolaborasi yang tak pernah pudar.

Perlu diketahui bersama bahwa tradisi ini telah dilakukan selama 20 tahun lamanya semenjak kami lulus sekolah pada tahun 2005 dan tidak pernah berhenti, hanya satu kali KOLAT tidak mengadakan buka bersama yakni ketika pandemi covid-19 pada tahun 2020.

Penulis
Kholid Rosidi Muhammad Nur
Anggota Kolaborasi Arek IPA 3
( KOLAT )