Kerjasama internasional tercipta ketika ada sejarah dan hubungan antara negara satu dengan yang lainnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Indonesia Membantu Afrika Selatan Yang Krisis Pasokan Listrik, Perjanjian Kerjasama Saat Forum IAF Berlangsung di Bali

Kepercayaan yang terbangun bisa menjadi sebuah ladang bisnis yang saling menguntungkan keduabelah pihak.

Indonesia memperluas akses listrik di Afrika Selatan untuk membantu negara itu dalam mengatasi kekurangan pasokan energi listrik.

“Pertamina juga sedang menjajaki, sudah mulai joint study suplai gas ke Afrika Selatan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi.

Jodi Mahardi menyampaikan hal tersebut di sela Forum Indonesia Afrika (AIF) ke-2, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin.

Ia menjelaskan tentang rencana bantuan akses listrik itu dilakukan dengan memanfaatkan gas.

Dimana bahan dipasok dari Mozambik yang digunakan sebagai daya listrik di Afrika Selatan,

Saat ini negara itu sempat mengalami kekurangan pasokan listrik sehingga berdampak kepada sosial ekonomi.

Kemenko Marves menyaksikan langsung penandatanganan kerja sama antara Energi Mega Persada dengan perusahaan asal Afrika, Guma Africa Group Limited,

Perjanjian kerjasama dilakukan di sela rangkaian Forum Indonesia Afrika (IAF) ke-2, di Nusa Dua, Bali.

Rencananya, kerja sama itu akan menggarap pengembangan Blok Buzi di Mozambik.

“Blok Buzi ini akan memulai proses eksplorasi dan pengembangan beberapa tahun mendatang,” ujarnya lagi.

Ada pun hasil produksi gas di Blok Buzi itu akan menyuplai kebutuhan dalam rangka kerja sama.

Yakni antara BUMN bidang minyak dan gas Indonesia tersebut dengan otoritas di Afrika Selatan guna memberikan tambahan suplai listrik.

Jodi menambahkan gas yang dihasilkan dari blok tersebut sebelumnya menjalani proses regasifikasi atau mengonversi dari gas alam cair menjadi gas.

“Pertamina akan investasi regasifikasinya, kemudian pipanya sudah ada dari Mozambik ke Afrika Selatan.

Nanti ini tinggal digunakan untuk mendukung suplai listrik di Afrika Selatan,” katanya.

Ia menjelaskan peluang kerja sama itu muncul, setelah sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi negara itu.

Luhut disambut dan bertemu langsung dengan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada 2023.

Reporter: pandalungan