Dalam beberapa hari terakhir, rencana Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk bertransformasi menjadi “Partai Super Terbuka” telah menuai berbagai kritik. Namun, kami ingin memberikan perspektif yang berbeda mengenai inisiatif ini.
Pertama, banyak yang beranggapan bahwa gagasan PSI untuk menjadi partai yang lebih terbuka hanyalah sebuah gimmick politik. Namun, kami percaya bahwa langkah ini merupakan upaya nyata untuk menciptakan ruang bagi masyarakat yang lebih luas dalam proses politik. PSI berkomitmen untuk melibatkan semua kalangan, bukan hanya mereka yang memiliki akses atau sumber daya yang besar.
Kedua, kritik yang menyebutkan bahwa semua partai politik mengklaim keterbukaan namun tidak mampu mewujudkannya adalah hal yang sering terdengar. Namun, PSI berusaha untuk membedakan diri dengan menerapkan mekanisme yang transparan dan inklusif dalam pengambilan keputusan. Kami yakin bahwa dengan melibatkan lebih banyak suara dari masyarakat, kami dapat menciptakan kebijakan yang lebih sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Terkait dengan pernyataan mengenai Joko Widodo, kami ingin menegaskan bahwa PSI tidak berusaha untuk meniru atau mengikuti jejak partai lain. Kami memiliki visi dan misi yang jelas untuk menciptakan partai yang lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat. Meskipun ada kritik yang menyatakan bahwa Jokowi tidak akan berani mendirikan partai baru, kami percaya bahwa setiap partai memiliki hak untuk berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika politik yang ada.
Kami juga menyadari bahwa tantangan untuk mendapatkan dukungan masyarakat bukanlah hal yang mudah. Namun, PSI yakin bahwa dengan pendekatan yang tepat dan komitmen untuk mendengarkan suara rakyat, kami dapat membangun kepercayaan dan dukungan yang lebih luas.
Akhirnya, kami mengajak semua pihak untuk melihat rencana ini sebagai langkah positif menuju perubahan dalam politik Indonesia. Mari kita bersama-sama menciptakan ruang politik yang lebih terbuka dan inklusif, di mana setiap suara dihargai dan didengar ujar Yunius Suwantoro Bendahara Umum DPP Nasmar & Kader PSI.
