Kebutuhan masyarakat akan beras menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Untuk melakukan aktivitas sehari hari masyarakat harus makan nasi sebagai makanan pokok.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mencatat optimalisasi lahan rawa dalam program penambahan areal tanam.
Lahan tersebut untuk ditanami padi di wilayah ini telah mencapai sekitar 4.500 hektare.
“Kami sudah menyelesaikan sekitar 4.500 hektare dari target 30.442 hektare dalam program penambahan areal tanam padi tersebut,” ucap Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Minggu.
Pihaknya akan terus meningkatkan realisasi program itu dengan kerja sama berbagai pihak pemangku kepentingan.
Program yang dibuat Kementerian Pertanian (Kementan) untuk penambahan areal sawah ini terus berproses di wilayah beribu kota Medan ini.
“Kami optimistis pada September ini target bisa terpenuhi, seperti daerah penyerap areal tanam seperti Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Labuhanbatu dan Kabupaten Langkat,” ucap Juwaini.
Jika target ini bias terealisasi, pada September ini sudah dapat dimulai untuk melakukan penanaman benih padi.
Apalagi saat ini didukung dengan program pompanisasi sudah mencapai 49.704 hektare.
Ditambah dengan adanya tumpang sisip padi gogo yang mulai mendekati pada target yang ditetapkan.
Menurut Juwaini sudah mencapai 10.386 yang ditargetkan 17.148 hektare dalam penambahan areal tanam.
“Untuk padi gogo ini, kami masih mengupayakan dengan meminta kepada pemerintah pusat dalam penambahan bibit benih,” kata dia.
Sepanjang tahun 2024, Pemprov Sumut menargetkan bisa memproduksi 2.648.660 ton beras yang didapatkan dari 4.158.022 gabah kering giling (GKG).
Dengan kebutuhan beras di Sumut pada 2024 diprediksi 2.127.141 ton beras, maka akan ada surplus 521.519 ton beras periode tersebut.