Jawa Timur memiliki basis suara yang besar dan menentukan kemenangan dari calon presiden.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asad Berduet Untuk Memenangkan Pilkada di Jawa Timur, Berikut Pernyataan Said Abdullah

Sehingga banyak politisi dan elit yang memiliki konsentrasi khusus untuk memenangkan kontestasi di Jawa Timur.

Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan keputusan pilkada Jawa Timur bahwa.

Partainya telah memutuskan untuk mengusung Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asad (Gus Han).

Pasangan tersebut merupakan bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jawa Barat (Jatim) 2024.

Dia mengatakan pasangan calon tersebut akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada Kamis.

“Hari ini pasangan Risma-Gus Han akan kami daftarkan secara resmi di KPUD Jawa Timur,” kata Said di Jakarta, Kamis.

Said juga mengatakan bahwa sosok keduanya yang dipasangkan saling melengkapi dari corak nasionalis dan religius.

“Saya kira pasangan Tri Risma Harini dan Gus Han mewakili corak kultural di Jawa Timur.

Risma representasi dari golongan nasionalis, sedangkan Gus Han mewakili santri,” ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa sosok keduanya saling melengkapi dari segi kelompok usia maupun bidang karier.

“Bu Risma mewakili kaum perempuan, sedangkan Gus Han mewakili anak muda.

Bu Risma representasi dari figur berpengalaman panjang dalam karir jabatan publik.

Gus Han mewakili intelektualitas. Jadi mereka berdua pasangan yang saling melengkapi,” tuturnya.

Dia optimistis pasangan Risma dan Gus Han akan membawa pemerintahan di Jawa Timur lebih bisa dipercaya oleh rakyat.

“Miris, sebagai wilayah basis santri, tetapi pemerintahannya belakangan ini di obok obok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kalau pemerintahannya tidak amanah, dan tidak jujur, sulit Jawa Timur bisa lebih maju.

Kedatangan Risma, Gus Han, akan resik-resik kotoran di pemerintahan”, katanya.

Dia pun meyakini pengalaman Risma sebagai mantan wali kota Surabaya dalam membenahi Surabaya.

Kemudian pengalamannya sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI akan bisa menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur lebih cepat.

“Tanda bahwa Jawa Timur belum maju, meskipun memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, kemiskinan di Jawa Timur lebih tinggi dari nasional.

Kemiskinan di Jawa Timur mencapai 9,79 persen, sedangkan kemiskinan tingkat nasional 9,03 persen,” ucapnya.

Dia berharap Pilkada 2024, khususnya Pilkada Jawa Timur bisa berlangsung jujur, adil, dan demokratis.

“Saya berharap pilkada serentak ini, khususnya di Jawa Timur sebagai tempat adu prestasi dan gagasan.

Cukup saat pileg dan pilpres kemarin saja sebagai pengalaman pahit.

Jangan lagi kita memilih pemimpin karena sembako dan uang. Kalau itu dasarnya, pemerintahannya pasti korup,” katanya.

 

Reporter: pandalungan