Pesta demokrasi pada tahun 2024 tidak hanya berlangsung di Indonesia saja tetapi di seluruh dunia.
Masyarakat diberi kebebasan dalam memilih siapa yang berhak memimpin negaranya atau kepala daerah.
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) Jerome Powell pada Rabu (10/7) menegaskan bahwa.
Bank sentral itu akan mengambil keputusan berdasarkan data ekonomi dan tidak akan mempertimbangkan faktor politik,
saat The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga menjelang pemilihan umum (pemilu) AS pada 5 November mendatang.
“Kami mengambil keputusan berdasarkan data ekonomi, perkembangan prospek, (dan) keseimbangan risiko.
Kami tidak mempertimbangkan hal lain, faktor lain apa pun, termasuk faktor politik,”
Ujar Powell saat menjawab pertanyaan dalam sesi dengar pendapat Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS.
“Kami tidak memandang hal lain seperti siklus pemilu. Kami tidak melihat hal-hal semacam itu. Kami mengamati data,” tutur kepala The Fed tersebut.
Pertemuan The Fed selanjutnya dijadwalkan digelar pada 30-31 Juli.
Para pejabat diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level tertinggi dalam 22 tahun.
Yaitu di kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen, yang telah disetujui pada Juli tahun lalu.
FedWatch Tool dari Chicago Mercantile Exchange (CME) Group, yang berperan sebagai barometer ekspektasi pasar terhadap target suku bunga acuan The Fed,
Menunjukkan bahwa hingga Rabu, probabilitas The Fed untuk mempertahankan suku bunga dalam pertemuan pada Juli mencapai lebih dari 95 persen.
Kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam pertemuan pada September mendatang mencapai 70 persen.
Powell mengindikasikan bahwa keputusan The Fed semakin mengarah pada pemangkasan suku bunga.
Namun diperlukan keyakinan yang lebih besar perihal perkembangan inflasi sebelum mengambil tindakan semacam itu.
Pada Selasa (9/7), Powell menghadiri sidang dengar pendapat di hadapan Komite Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan Senat AS.
Dia memaparkan Laporan Kebijakan Moneter Enam Bulanan kepada Kongres.
Saat menghadiri sidang dengar pendapat di hadapan sejumlah komite Senat dan DPR AS selama dua hari.
Pada saat ini Amerika dianggap mengalami penurunan pengaruh seiring dengan semakin banyaknya pengangguran dan Homeless.