Narkoba menjadi hantu yang harus segera diusir dari bumi indonesia agar memiliki masa depan cerah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Pj Gubernur Jateng Mengajak Masyarakat Berperang Melawan Narkoba

Semua pihak harus menjada dan melindungi daerahnya agar terhindar dari ancaman narkoba.

Wilayah Jawa Tengah telah memiliki 60 desa bersih narkoba (desa bersinar) sejak dahulu.

Untuk menekan peredaran narkoba, Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana menggagas akan mengadakan lomba desa bersinar.

“Nanti akan berkolaborasi dengan pemda, BNN (Badan Narkotika Nasional), kepolisian, dan instansi terkait lainnya,”

Hal itu diucapkan Nana saat menghadiri Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (26/6/2024).

Menurut Nana, pemberantasan narkoba butuh sinergi yang kuat dengan seluruh elemen masyarakat.

Maka, Provinsi Jateng turut menggandeng jajaran forkopimda, organisasi masyarakat.

Kemudian semua tokoh masyarakat, tokoh agama, para rektor dan bupati/ wali kota.

“Kami bersama-sama atau berkolaborasi untuk lebih meningkatkan upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika.

Kerjasama Ini yang ke depan akan kita tingkatkan lagi gaungnya ,” ucapnya.

Adapun ia mengapresiasi kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) telah sudah merintis desa bersinar.

Yang dilakukan untuk menekan tingkat peredaran dan penggunaan narkoba.

Selain itu BNN juga telah berupaya seperti deteksi dini, safari religi anti narkoba, sosialisasi hingga menindak tegas narkoba.

“Selama ini pun BNN sudah maksimal melakukan langkah-langkah pencegahan dengan memberikan sosialisasi atau penyuluhan.

Baik ke masyarakat, kampus, anak-anak SMA, bahkan ke petani dan nelayan,” kata dia.

Kepala BNNP Jateng, Agus Rohmat mengapresiasi gagasan untuk mengadakan loma desa bersinar.

“Mudah-mudahan ini membawa dampak yang cukup signifikan dalam rangka mencegah dan memberantas narkoba,” kata dia.

 

Reporter: pandalungan