PT Pupuk Kalimantan Timur Menanam 634.583 pohon Untuk Mengurangi Emisi Karbon, Total Luas Area Tanam Mencapai 306,24 Hektare

0
20

Untuk menjaga kelestarian lingkungan maka diperlukan upaya dari berbagai pihak baik perorangan maupun institusi.

Karena generasi bangsa selanjutnya juga memiliki hak untuk menikmati lingkungan yang sehat dan bersih.

PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menanam 634.583 pohon dengan total luas area tanam mencapai 306,24 hektare.

Kegiatan dilakukan melalui program penghijauan Community Forest yang dijalankan sejak 2022 .

Hal ini bertujuan untuk membantu pemerintah mengurangi emisi karbon secara nasional.

“Kami melihat pohon dan ragam tanaman lain yang ditanam dalam lingkup program ini.

Memegang peran penting sebagai penyerap karbondioksida yang dapat mendukung upaya dekarbonisasi,”

Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo di Bontang, Kalimantan Timur, Senin.

Dia juga menyampaikan bahwa dengan progres tersebut, kini pihaknya telah merealisasikan 6,34 persen.

Dari target perseroan untuk menanam 10 juta pohon sampai tiba pada tahun 2030.

Program itu diharapkan berkontribusi terhadap penyerapan emisi karbon sebesar 600 ribu ton CO2 per tahun.

“Kehadiran Community Forest ini kami yakini dapat membantu upaya Pupuk Kaltim dalam pelestarian lingkungan hidup,” ucap Budi.

Hingga kini, ia menyatakan bahwa program tersebut telah diimplementasikan di lima provinsi.

Diantaranya yaitu Kalimantan Timur, Jawa Barat, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.

Bibit pohon yang ditanam antara lain mangrove, mangga, nangka, durian, alpukat, sirsak, matoa, bisbul, menteng dan gandaria.

Selain menjaga kelestarian lingkungan, ia menuturkan bahwa pihaknya juga berupaya untuk berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Budi mengatakan bahwa pihaknya juga mengedukasi para petani dan masyarakat di sekitar wilayah tanam.

Untuk bisa mengolah, memelihara, dan mendistribusikan hasil tanam dengan difasilitasi oleh program Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) dan Agrosolution.

Melalui kedua program tersebut, pihaknya berupaya menciptakan ekosistem yang dapat mendukung para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui pendampingan yang berkeberlanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here