Beragam adat, tradisi dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia sangat menarik untuk diikuti.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Ritual Bakar Tongkang Berlangsung Meriah di Batam, Tradisi Yang Sudah Ada Sejak Puluhan Tahun Lalu

Karena memilik berbagai unsur ritual dan spiritual yang bisa dijadikan wawasan baru.

Warga keturunan Tionghoa di Kelurahan Bali, Kota Batam menggelar ritual bakar tongkang bertempat di Cetya Upho Sukadarma.

Sebagai upaya melestarikan tradisi budaya bentuk syukur serta merayakan hari lahirnya Dewa Perang Kie Hu Ong Ya.

“Jadi ini ritual bakar tongkang yang ke-25 kalinya kami gelar,” kata Ketua Panitia Bakar Tongkang Hendra Asman di Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Ritual bakar tongkang di Kota Batam ini merupakan rangkaian dari tradisi yang dirayakan oleh warga keturunan Tionghoa dari Bagansiapiapi.

Acara ini berlangsung selama 3 hari, yakni tanggal 20-22 Juli, atau pada kalender Implek, tanggal 15,16 dan 17 bulan keenam.

Menurut Hendra, pada hari pertama ritual dimulai dengan pawai yang digelar oleh warga keturunan Tionghoa.

Di akhir acara adalah tradisi bakar tongkang yang dilaksanakan petang hari adzan magrib.

Selain disaksikan oleh warga Tionghoa Kota Batam, juga dihadiri pula perwakilan dari Pemerintah Kota Batam, dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Ritual ini diawali dengan sembahyang tongkang, warga berdatangan ke lokasi acara, lalu melakukan sembahyang di hadapan tongkong.

Setelah itu, pembukaan dan barulah dimulai ritual bakar tongkang.

Kapal dengan ornamen warna merah dan kuning mendominasi, berdiameter sekitar 3 meter panjang dan tinggi 1 meter itu.

Digotong secara bersama sama oleh sejumlah laki-laki berbaju seragam warna kuning.

Reporter: pandalungan