Bali merupakan pulau di Indonesia yang memiliki banyak tradisi dan budaya terkanal di dunia.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Tari Legong Bali Yang Memiliki Banyak Makna dan Filosofi

Sehingga bisa mempromosikan wilayahnya sampai ke dunia internasional melalui jalur kebudayaan

Produk kebudayaan yang terkenal Salah satunya adalah tari Legong dari Bali.

Dilansir dari Wikipedia, Legong adalah tarian klasik Bali dengan perbendaharaan gerak yang kompleks.

Gerakannya terikat dengan struktur tabuh pengiring yang dipengaruhi gambuh.

Legong berasal dari kata “leg” artinya gerak tari yang luwes dan “gong” artinya gamelan.

Sehingga legong artinya gerak tari yang terikat pada gamelan yang mengiringinya.

Gamelan yang dipakai dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.

Dikembangkan di keraton-keraton Bali pada abad 19 paruh kedua, konon ide Legong diawali dari seorang pangeran asal Sukawati.

Pangeran tersebut sakit keras, kemudian bermimpi melihat dua gadis menari dengan lemah gemulai diiringi gamelan yang indah.

Saat pangeran telah sembuh, mimpinya tersebut dituangkan dalam repertoar tarian dengan iringan gamelan lengkap.

Penari Legong adalah dua gadis yang belum mendapat menstruasi, sesuai pada awal mulanya.

Menari di bawah sinar bulan purnama di halaman keraton, mereka menggunakan kipas sebagai alat bantu.

Kedua penari itu dinamakan legong. Terkadang ada pula penari tambahan yang disebut condong.

Bedanya, condong tidak dilengkapi dengan kipas. Struktur tari Legong terdiri dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.

Pada awal abad ke 20, Legong sempat meredup, disebabkan tari kebyar dari bagian utara Bali yang marak saat itu.

Usaha revitalisasi baru pun dilakukan sejak akhir tahun 1960-an, dengan cara menggali kembali dokumen lama untuk rekonstruksi.

Reporter: pandalungan