Ketegangan senjata di Timur Tengah semakin meluas seiring dengan kematian tokoh perlawanan Islam.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Yordania Menolak Wilayah Udaranya Dijadikan Lintasan Senjata Peperangan UNtuk Menghancurkan Negara Lain

Banyak yang menduga bahwa tokoh tersebut tewas setelah menerima serangan bom yang tidak terdeteksi.

Kondisi tersebut membuat banyak sekutu Amerika akan mendapatkan serangan dari Iran dan yang Lainnya.

Yordania tidak memberi izin jika wilayah udaranya digunakan untuk melakukan serangan terhadap negara lain.

Berdasarkan laporan saluran televisi Sky News Arabia, di tengah kemungkinan peningkatan ketegangan di Timur Tengah.

Pemerintah Yordania dilaporkan telah memberi tahu Amerika Serikat (AS), Israel, dan Iran.

Bahwa tidak akan diizinkan menggunakan wilayah udara Yordania untuk tujuan pertempuran.

Salah satu media Pada Senin (5/8), yakni portal berita Israel Ynet melaporkan bahwa.

Israel sedang mempertimbangkan melakukan serangan pendahuluan terhadap Iran.

Menurut laporan Ynet, opsi itu akan bergantung pada apakah Israel dan AS memiliki data intelijen yang diperlukan.

Israel melakukan pembunuhan ganda terhadap para pemimpin Hizbullah dan Hamas di Beirut dan Teheran, masing-masing, pada pekan lalu.

Iran dan Hizbullah diperkirakan akan meluncurkan serangan balasan terhadap Israel.

Masyarakat berharap agar tidak terjadi pertempuran yang bisa menimbulkan banyak korban nyawa.

Karena manusia berhak untuk hidup nyaman dan tenang tanpa tekanan dari pihak atau negara manapun.

Reporter: pandalungan