Bencana banjir bandang menjadi sebuah pertanda bahwa keseimbangan alam sedang mengalami gangguan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Banjir Bandang di Situbondo Menyebabkan Puluhan Rumah dan Fasilitas Umum Rusak

Gangguan tersebut bisa berasal dari ulah manusia yang lebih mementingkan aktivitas ekonomi daripada dampak yang terjadi.

Puluhan rumah dan fasilitas umum di Desa Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, diterjang banjir bandang.

Banjir bandang tersebut terjadi setelah wilayah itu diguyur hujan deras, pada Selasa sore.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Sruwi Hartanto menyebutkan.

Terdapat sebanyak 86 rumah warga di Desa/Kecamatan Kendit terdampak banjir bandang.

“Banjir bandang ini terjadi bermula dari hujan deras sekitar pukul 12:00 WIB di Desa Tambak Ukir dan Desa Rajekwesi atau desa di hulu, sehingga sungai pembuangan avor C9 meluap,” katanya.

Luapan air sungai itu, lanjut Sruwi, menerjang ke pemukiman penduduk di sekitar pinggir sungai dan menggenangi jalan Desa Kendit menuju ke Desa Tambak Ukir setinggi sekitar 100 cm.

Ia menceritakan banjir bandang mulai berangsur surut sekitar pukul 15:00 WIB dan petugas BPBD serta instansi terkait lainnya bersama masyarakat mulai membersihkan lumpur dan sampah potongan kayu kecil.

“Sampai saat ini petugas BPBD, TNI/ Polri, Tagana, Pramuka serta pemangku kepentingan lainnya masih kerja bakti membersihkan lumpur dan sampah serta kayu yang terbawa banjir di jalan desa maupun ke rumah warga,” ujar Sruwi.

Sruwi menambahkan banjir bandang juga mengakibatkan beberapa fasilitas umum rusak, seperti pagar salah satu masjid di desa itu roboh dan pagar salah satu TK.

Reporter: pandalungan