Kebakaran hutan menjadi bencana yang tidak hanya mengotori udara saja tetapi juga mengancam keselamatan manusia.
Semua pihak harus bahu membahu untuk menjaga hutan agar tidak terbakar dan tetap lestari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyebut lima unit helikopter pembom air.
Diterbangkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhulta) di Kabupaten Muara Enim.
“Ada lima unit helikopter pembom air yang dikerahkan untuk mengatasi karhutla di Muara Enim.
Total water bombing pada Senin (9/9) sebanyak 226 kali,” kata Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Selasa.
Ia menjelaskan, Helikopter Sikorsky UH-60A/VH-8UH dengan dua kali sorti di wilayah Sungai Rotan.
Helikopter itu melakukan sebanyak 42 kali water bombing dan di Muara Belida 18 kali atau sebanyak 240 ribu liter air.
Sedangkan Helikopter Sikorsky UH-60A/VH-UHS juga dua kali sorti ke Sungai Rotan dan melakukan 45 kali water bombing.
di daerah Muara Belida dilakukan sebanyak 18 kali. Total sebanyak 252 ribu liter air ditumpahkan.
Kemudian, Helikopter RA 22700/MI-8 AMT melakukan 46 kali water bombing (satu sorti) atau sebanyak 184 ribu liter di Sungai Rotan.
Helikopter Puma N815AR/SA330J melakukan 14 kali water bombing di Sungai Rotan atau 56 ribu liter dan di Muara Belida tiga kali water bombing atau 12 ribu liter.
Selanjutnya Helikopter UR VBE MI-8 MSB-T melakukan 30 kali water bombing atau sebanyak 120 ribu liter di Sungai Rotan.
Kelima helikopter itu fokus memadamkan karhutla di wilayah Sungai Rotan dan Muara Belida.
Namun, hingga Senin kondisinya masih berasap atau belum sepenuhnya padam. Pemadaman jalur udara itu dilakukan karena sulit ditembus melalui jalur darat.
“Kondisi saat ini masih berasap. Pengerahan lima helikopter water bombing itu sekaligus untuk mengantisipasi karhutla semakin meluas,” jelasnya.
Selain upaya pemadaman, katanya, sejumlah helikopter itu juga melakukan pembasahan lahan di wilayah sekitar karhutla,
khususnya di wilayah menuju permukiman warga di Desa Suka Maju, Kecamatan Sungai Rotan.
Dimana daerah tersebut terjadi karhutla sejak 28 Agustus dengan luasan terbakar sekitar 54 hektare.
“Pembasahan lahan gambut dilakukan agar karhutla tidak masuk ke wilayah permukiman warga.
Masyarakat juga ikut membantu upaya pemblokiran jalur api ke rumah-rumah mereka di Suka Maju,” ujarnya.