Nusantara kaya akan tradisi serta memiliki berbagai seni dan budaya yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Penemuan Candi di Dusun Candi, Desa Sukoreno Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan

Berbagai ekspresi Para leluhur bangsa dikaryakan dalam berbagai bentuk mulai dari bangunan dan elemen lainnya.

Temuan warga tentang situs candi di Dusun Candi, Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan memasuki babak baru.

Tim arkeolog BPCB Jatim akhirnya merampungkan ekskavasi tahap pertama.

Dari lima hari proses ekskavasi, mereka berhasil mengamankan sejumlah temuan penting.

Kepala Tim Ekskavasi BPCB Jatim Albertus Agung Vidi, mengungkapkan kepada masyarakat bahwa.

Pihaknya menemukan ada empat fragmen ukiran batu hewan mitologi Hindu-Budha berbentuk kepala manusia berbadan burung dan bernama kinara-kinari.

Meskipun mulanya disangka warga sebagai arca, namun Vidi menyatakan Kinara-Kinari bukanlah patung atau arca.

Melainkan salah satu bentuk relief ukiran yang berfungsi sebagai hiasan antefik atau sudut-sudut candi.

“Dari hasil pengamatan kita, Kinara-kinari itu kepala manusia badan burung berbentuk sepasang perempuan dan laki laki biasa dijadikan hiasan sudut bangunan,” kata Vidi pada Minggu (20/11) beberapa tahun lalu.

Selain fragmen ukiran batu hewan, BPCB Jatim juga menemukan sejumlah fragmen-fragmen tembikar.

Menurut Vidi, fragmen tembikar ini diduga digunakan sebagai dupa di masa lampau.Selain itu, ditemukan pula batu berukiran sosok dua Makara.

Makara sendiri merupakan hewan mitologi yang dipercaya Hindu-Budha sebagai naga laut kendaraan dewa-dewi.

“Kami juga menemukan banyak juga batu-batu dengan ornamen dan bentuk-bentuk geometris,” ungkapnya.

Hanya saja, meski banyak temuan, namun BPCB Jatim belum bisa memastikan temuan candi tersebut peninggalan dari kerajaan mana.

Menurut Vidi, untuk saat ini masih terlalu dini untuk menentukan periodisasi candi.

Sehingga diperlukan tahapan ekskavasi lanjutan untuk bisa mengungkap dari periode kerajaan mana candi tersebut dibangun.

“Tahap saat ini masih survey dan penyelamatan struktur candi, baru melihat sebatas mana potensi, baru nanti kalau kita buka semua kita bisa ada gambaran,” ujar Vidi.

Disisi lain, Vidi menyatakan, bentuk relief pada batuan kuno yang ditemukan memang memiliki kemiripan di sejumlah candi lain.

Diantaranya ada kemiripan motif dengan di Candi Jago, Candi Keboireng, Candi Jabung, Candi Penataran hingga Candi Prambanan.

Namun, pihaknya masih memelukan riset lanjutan untuk memastikan periodisasi candi.

“Membutuhkan waktu, minimal kita harus dapat bukti yang lebih kuat merujuk ke apa (kerajaan) dan pembandingnya apa. Itu masih kita telusuri,” ungkapnya.

 

Reporter: pandalungan